Kamis, Juli 30, 2009

Menag Saat Membuka Kemnas: Madrasah Harus Multifungsi

Malang, 29/7 (Pinmas)--Menteri Agama Maftuh Basyuni mmembuka Kompetisi dan Expo Madrasah Nasional (Kemnas) di Malang, Jawa Timur, mengatakan, madrasah harus tetap mempertahankan karakteristiknya, sekaligus bisa tampil sebagai lembaga multifungsi yang berbeda dengan lembaga pendidikan atau sekolah umum.
Selengkapnya klik judul diatas...........

"Ke depan, madrasah harus mampu tampil sebagai lembaga multifungsi, di antaranya sebagai lembaga pendidikan formal, wadah pengembangan dakwah serta lembaga pemberdayaan masyarakat secara riil," ucapnya di Malang, Jawa Timur, Rabu (29/7).
Menurut Menag, untuk menjadi lembaga multifungsi yang berkualitas, harus dimulai dari pengelolaan administrasi yang lebih baik dan memiliki karakteristik tersendiri.
Dewasa ini, perkembangan lembaga pendidikan Islam, termasuk madrasah, juga mengalami modernisasi yang tidak bisa dihindari. Bahkan, ada pergeseran paradigma untuk menyesuaikan dengan kebutuhan global.
Namun, karakteristik sebagai lembaga pendidikan Islam harus tetap dipertahankan oleh madrasah, agar tidak tercerabut dari akarnya dan tujuan utama pendirian pendidikan madrasah tidak luntur.
Maftuh Basyuni menambahkan, madrasah memiliki keunggulan tersendiri dan sudah diwujudkan secara riil dengan tingginya angka partisipasi masyarakat yang peduli terhadap pendidikan di lembaga tersebut.
Berdasarkan data statistik internal Depag, jumlah madrasah negeri lebih sedikit dibanding madrasah swasta, yakni 91 persen madrasah dikelola swasta. Ini berbalik dengan sekolah umum, yang 90 persen berstatus negeri dan 10 persen swasta.
Wakil Gubernur (Wagub) Jatim, Saifullah Yusuf, mengatakan lulusan madrasah tidak kalah bersaing dengan lulusan sekolah umum, sebab sudah banyak bukti lulusan madrasah bisa menduduki berbagai jabatan.
"Lulusan madrasah bisa menjadi pejabat apapun, sehingga lulusan madrasah tidak perlu berkecil hati. Contohnya saya, lulusan madrasah di Jombang bisa menjadi wakil gubernur dan masih banyak yang menjadi menteri maupun duta besar," katanya.
Kemnas pertama yang dihelat mulai 28 hingga 31 Juli 2009 itu, diikuti sekitar 500 peserta dan 250 orang official dari 33 provinsi. Materi yang dipertandingkan dalam Kemnas adalah keilmuan melalui lomba karya ilmiah remaja (LKIR), seni dan olah raga.
Kegiatan yang menghabiskan dana sekitar Rp2,5 miliar itu, memperebutkan piala bergilir Menteri Agama dan uang pembinaan, serta akan dipilih madrasah unggulan.(ant/ts)

Kompetisi dan Expo Madrasah Wadah Kreativitas Siswa

Malang, 29/7 (Pinmas)--Dirjen Pendidikan Islam Depag Prof Dr. Muhammad Ali, MA menegaskan bahwa Kompetisi dan Expo Madrasah 2009 adalah ajang untuk mengembangkan potensi dan kreativitas siswa madrasah.
"Selain itu juga untuk menumbuhkan watak jujur, kreatif, cermat dan berdaya saing serta membangun citra madrasah,`` papar Ali dalam pembukaan Kompetisi dan Expo Madrasah 2009 di Stadion Gajayana, Malang Rabu (29/7)
Ajang ini juga sebagai sarana untuk mengembangkan intelektualitas dan moralitas para siswa madrasah. Kompetisi dan Expo Madrasah ini menurut Ali berlangsung dari tanggal 29 hingga 31 Juli mendatang.
Kompetisi ini diikuti oleh 420 siswa madrasah dari 33 provinsi. Nomor yang dipertandingkan antara lain Bulutangkis, lari marathon, Kaligrafi, Film Pendek, Lomba Karya Ilmiah Remaja (LKIR) bidang keagamaan, LKIR bidang ekonomi, sosial, LKIR bidang science and technology serta pidato berbahasa Arab dan bahasa Inggris.


Juga akan diberikan Madrasah Award bagi sejumlah madrasah terbaik, ia menjelaskan.(ant/ts)

Menag dan KH. Tolchah Hasan Diskusikan Pendidikan

Malang,30/7(Pinmas)--Menteri Agama (Menag) Muhammad Maftuh Basyuni dan Prof. KH Tolchah Hassan, Rabu malam, membicarakan persoalan materi pendidikan di lingkungan madrasah yang dirasakan belakangan ini mengalami degradasi, khususnya bidang akhlak.
Pembicaraan tersebut berlangsung tanpa disengaja, karena Maftuh mendatangi kediaman mantan menteri agama Tolchah Hassan, di Malang, awalnya dengan maksud membesuk rekannya itu yang dikabarkan tengah sakit.
Tolchah memang tengah demam karena kelelahan bepergian beberapa hari terakhir mengunjungi berbagai tempat kegiatan ibadah dan sosial. Namun ia tampak segar dan menyambut Maftuh yang didampingi Irjen Depag, Suparta.
Awalnya pembicaraan kedua orang tersebut berjalan santai, namun ketika Maftuh bercerita tentang berbagai program kerja Depag, seperti persoalan KKN, kerukunan agama, haji dan pendidikan, Tolchah antusias memperhatikan dan memberi komentar.
Hal itu tampak dari komentarnya yang kerap diwarnai ungkapan keprihatinannya terhadap materi pendidikan dewasa ini. Kini jerih payah para tenaga didik belum membuahkan hasil maksimal, katanya.
Maftuh juga melontarkan ungkapan yang hampir sama namun keduanya sepakat bahwa hal itu juga dapat terjadi disebabkan tak adanya keteladanan di lingkungan lembaga pendidikan itu sendiri.
Menurut Tolchah, bukan itu saja, kurikulum di madrasah pun harus dibenahi namun ketika hal itu dilakukan, yang terjadi adalah kebutuhan anggaran yang besar. Akibatnya, anak kurang mampu tak mungkin dapat mengikuti kurikulum yang diterapkan.
Solusinya, melakukan subsidi silang sehingga anak berprestasi kendati orang tuanya tak mampu bisa ikut pendidikan bersangkutan, katanya.
Yang jelas, kata Tolchah, dewasa ini telah terjadi degradasi moral karena pendidikan lebih mengedepankan aspek fisik ketimbang moralitas dan religius.
Karena itu, baik Menag dan Tolchah Hassan sepakat bahwa kurikulum pendidikan perlu ditinjau ulang. Meski nanti dalam penerapannya akan menimbulkan biaya tinggi, hal itu harus dilakukan jika bangsa Indonesia tak ingin ketinggalan dengan bangsa lain.(ant/ts)

Senin, Juli 27, 2009

Sukseskan PORSENI GURU MADRASAH Tingkat Jawa Barat Tahun 2009

Dalam rangka meningkatkan silaturrahim antar guru madrasah dan meningkatkan kualitas guru madrasah dalam bidang olahraga dan seni, maka Dewan Pengurus Wilayah Persatuan Guru Madrasah Provinsi Jawa Barat akan mengadakan Pekan Olahraga dan Seni (PORSENI) Guru Madrasah se-Jawa Barat yang akan dilaksanakan pada tanggal 5-9 Agustus 2009 di Kabupaten Sukabumi.
Adapun cabang olahraga dan seni yang dipertandingkan adalah :
1. Bulu Tangkis
2. Tenis Meja
3. Bola Voly
4. Catur
5. Gerak Jalan
6. Karaoke Qasidah, dan
7. Kaligrafi
Kepada seluruh lapisan masyarakat Jawa Barat, mari kita Sukseskan PORSENI GURU MADRASAH Tingkat Jawa Barat Tahun 2009.
(Badrudin)