Kamis, Juli 30, 2009

Menag dan KH. Tolchah Hasan Diskusikan Pendidikan

Malang,30/7(Pinmas)--Menteri Agama (Menag) Muhammad Maftuh Basyuni dan Prof. KH Tolchah Hassan, Rabu malam, membicarakan persoalan materi pendidikan di lingkungan madrasah yang dirasakan belakangan ini mengalami degradasi, khususnya bidang akhlak.
Pembicaraan tersebut berlangsung tanpa disengaja, karena Maftuh mendatangi kediaman mantan menteri agama Tolchah Hassan, di Malang, awalnya dengan maksud membesuk rekannya itu yang dikabarkan tengah sakit.
Tolchah memang tengah demam karena kelelahan bepergian beberapa hari terakhir mengunjungi berbagai tempat kegiatan ibadah dan sosial. Namun ia tampak segar dan menyambut Maftuh yang didampingi Irjen Depag, Suparta.
Awalnya pembicaraan kedua orang tersebut berjalan santai, namun ketika Maftuh bercerita tentang berbagai program kerja Depag, seperti persoalan KKN, kerukunan agama, haji dan pendidikan, Tolchah antusias memperhatikan dan memberi komentar.
Hal itu tampak dari komentarnya yang kerap diwarnai ungkapan keprihatinannya terhadap materi pendidikan dewasa ini. Kini jerih payah para tenaga didik belum membuahkan hasil maksimal, katanya.
Maftuh juga melontarkan ungkapan yang hampir sama namun keduanya sepakat bahwa hal itu juga dapat terjadi disebabkan tak adanya keteladanan di lingkungan lembaga pendidikan itu sendiri.
Menurut Tolchah, bukan itu saja, kurikulum di madrasah pun harus dibenahi namun ketika hal itu dilakukan, yang terjadi adalah kebutuhan anggaran yang besar. Akibatnya, anak kurang mampu tak mungkin dapat mengikuti kurikulum yang diterapkan.
Solusinya, melakukan subsidi silang sehingga anak berprestasi kendati orang tuanya tak mampu bisa ikut pendidikan bersangkutan, katanya.
Yang jelas, kata Tolchah, dewasa ini telah terjadi degradasi moral karena pendidikan lebih mengedepankan aspek fisik ketimbang moralitas dan religius.
Karena itu, baik Menag dan Tolchah Hassan sepakat bahwa kurikulum pendidikan perlu ditinjau ulang. Meski nanti dalam penerapannya akan menimbulkan biaya tinggi, hal itu harus dilakukan jika bangsa Indonesia tak ingin ketinggalan dengan bangsa lain.(ant/ts)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mohon tulis komentar/saran/ide dll anda di dalam kotak dibawah ini. Jangan lupa tuliskan pula alamat email/website atau yang lainnya agar kami bisa me-reply langsung pada anda. Terima Kasih.